Masih di lumajang, jawa timur, di daerah ini masih terdapat satu lagi air terjun yang sangat indah, bahkan pesona keindahan air terjun ini sudah terkenal di seluruh indonesia, namanya air terjun tumpak sewu.
Juga dikenal dengan nama coban sewu dan grojogan sewu, jika kita lihat dari gambar air terjunnya sendiri, kita pasti sudah tahu dong alasan kenapa dinamakan tumpak sewu ? dalam bahasa jawa tumpak memiliki arti “tumpah” dan sewu berarti “seribu”. Jadi bisa dibilang “ribuan air yang tumpah”.
Ya, karena disini tidak hanya terdapat satu aliran air terjun saja, melainkan ada banyak sekali aliran air terjun yang berjejer dan bisa kita lihat dalam satu tempat, sama halnya dengan tetangganya, air terjun kapas biru, jalur menuju lokasi bisa dibilang cukup sulit.
Untuk menuju ke tempat wisata ini memang cukup mudah, bisa dijangkau dari kota kota terdekat, petualangan sebenarnya akan dimulai setelah kita melewati pos retribusi, disini kita akan dikenakan biaya sekitar Rp. 5000/orang.
Yang perlu diingat, retribusi pertama ini hanya berlaku untuk kunjungan di tempat pertama dengan pemandangan air terjun tumpak sewu dari atas, nah bagi kamu yang ingin melihatnya dari bawah, maka akan dikenakan biaya lagi saat kamu hampir sampai di bawah, biayanya sama, sekitar Rp. 5000/orang.
Namun, terkadang, hal ini tidak diberitahukan kepada wisatawan, sehingga kadang ada yang mengira kalau hal ini menjadi jebakan bagi wisatawan dimana harus mengeluarkan biaya tambahan, tapi jangan kawatir, keindahan dari objek wisata ini cukup membuat kita puas kok.
Nah, dari pos retribusi pertama tadi, kita akan melewati anak tangga dengan jumlah yang cukup banyak, jalur ini cukup menurun dan berbelok belok, dan bagi kamu yang ingin turun untuk melihat pemandangan dari bawah, jalur yang harus kita lalui lebih ekstrim lagi, dimana kita harus menyusuri tebing dan sungai.
Tempat wisata air terjun tumpak sewu ini sangat cocok bagi kamu yang memang meyukai kegiatan berbau petualangan, lokasi ini bisa menjadi alternatif wisata di daerah lumajang selain gunung bromo dan semeru.
0 komentar:
Post a Comment