Desa Wisata adalah Suatu kawasan pedesaan yang menawarkan keseluruhan suasana yang
mencerminkan keaslian pedesaan baik dari kehidupan sosial ekonomi, social
budaya, adat istiadat, keseharian, memiliki arsitektur bangunan dan struktur
tata ruang desa yang khas, atau kegiatan perekonomian yang unik dan menarik
serta mempunyai potensi untuk dikembangkannya berbagai komponen kepariwisataan,
misalnya : atraksi, akomodasi, makanan-minuman, dan kebutuhan wisata lainnya.
Sumber Tulisan dari
http://desawisatatulungrejo.blogspot.com/
Sumber Tulisan dari
http://desawisatatulungrejo.blogspot.com/
Secara Geografis Desa
tulungrejo berada tepat di lereng gunung Kelud sebelah timur dengan ketinggian
desa 800 m dpl.dengan diapit sebelah kiri Gunung Kawi yang menjulang tinggi.
Secara adminitratif Desa ini terletak di Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar,
sekitar 40 Km dari pusat Kota Blitar.
Dan tepat membelah di tengah Desa ini di aliran sungai Lekso yang berhulu di
dalam hutan Gunung Kelud.
Areal Sungai Lekso yang bentang alamnya terdapat hutan
produktif, perkebunan teh dan alam pedesaan yang sangat eksotis tersebut
menyimpan potensi cukup lengkap untuk wisata petualangan dan kawasan OUTBOUND
baik hutan tropik, , sungai, maupun bentukan alamnya sangat menawan dan
selaras. Juga sebagai desa konserfasi lingkungan dengan mempertahankan kearifan
lokal untuk pelestarian budaya.
Lokasi ini sangat mudah akses
dan pencapaianya.Dari Blitar hanya 1 jam, sedang dari Malang atau Kota Batu
cukup 90 menit. Kiranya dengan diciptakan Arung Jeram, kereta gantung melintas
di lembah sungai, rumah pohon, serta jembatan gantung antar pohon,akan mudah
mendatangkan wisatawan. Apalagi bersebelahan dengan Perkebunan Teh Bantaran
yang sangat dikenal di Jawa Timur dan memiliki potensi wisata yang sangat layak
untuk di komersilkan.
Untuk memperkaya Obyek dan
Daya Tarik Wisata (ODTW) di desa percontohan, dapat dibangun berbagai fasilitas
dan kegiatan sebagai berikut :
1.
Eco-lodge : Renovasi homestay agar memenuhi persyaratan akomodasi wisatawan, atau
membangun guest house berupa, bamboo house, traditional house, log house, dan lain sebagainya.
2. Eco-recreation : Kegiatan pertanian,
pertunjukan kesenian lokal, memancing ikan di kolam, jalan-jalan di desa
(hiking), biking di desa dan lain sebagainya.
3. Eco-education : Mendidik wisatawan mengenai
pendidikan lingkunagn dan memperkenalkan flora dan fauna yang ada di desa yang
bersangkutan.
4. Eco-research : Meneliti flora dan fauna yang
ada di desa, dan
mengembangkan produk yang
dihasilkan di desa, serta meneliti keadaan sosial ekonomi dan budaya masyarakat di desa
tersebut, dan sebbagainya.
5. Eco-energy : Membangun sumber energi
tenaga surya atau tenaga air untuk Eco-lodge.
6. Eco-development : Menanam jenis-jenis pohon
yang buahnya untuk makanan burung atau binatang liar, tanaman hias, tanaman
obat, dll, agar bertambah populasinya.
7. Eco-promotion : Promosi lewat media cetak
atau elektronik, dengan mengundang wartawan untuk meliput mempromosikan
kegiatan desa wisata.
Wisata Alam yang dapat Dinikmati di Wilayah Desa Tulungrejo
Sungai Lekso yang secara
adminitratif berada di dua Kecamatan, yaitu kecamatan Gandusari dan Kecamatan
Wlingi Kabupaten Blitar memiliki karakter sungai yang berjeram dan sediment
sungai yang banyak di penuhi bebatuan besar. Sungai yang berhulu di lereng
Gunung Kelut ini mempunyai debit air
yang cukup besar,apalagi musim penghujan.
Bentuk
sungai Lekso yang berbatu dan berjeram, sangat sesuai di
ciptakan sebagai lokasi arung Jeram (AJ).Selain cukup panjang wilayah sungai
yang bisa di arungi, fasilitas alam yang sudah tersedia ditepi sungai juga memudahkan pengelolaanya.
Untuk
menciptakan Sungai Lekso menjadi sarana
wisata, bentuk sungai perlu di tata di beberapa bagian. Tujuan penataan arus
sungai agar bentuk jeram dapat menciptakan ketegangan / memompa
Adrenalin, namun tidak membahayakan para Rafter / pengarung jeram. Serta merubah bentuk arus, apabila sudah terdapat jeram asli bertingkat
kesulitan tinggi dengan jalan menata batuan pembentuk arus, bisa menurunkan
tingkat Grade sampai pada titik aman.
Melirik maha karya sang Pencipta di sekitar Gunung Kelud Blitar setelah
kabar ditemukannya lagi air terjun di kawasan gunung Kelud atau tepatnya dihulu
Kali Semut beberapa bulan yang lalu, banyak orang yang tertarik untuk membuktikan
keberadaan air terjun yang sampai saat ini diberi nama sesuai dengan tempat
dimana dia berada yakni Grojokan (air terjun) Coban Wilis di Kali Semut
Sebenarnya
Gunung Kelud boleh dikatakan dikelilingi beberapa gunung-gunung kecil,
khususnya yang termasuk dalam wilayah kabupaten Blitar terdapat beberapa gunung
yang mengitarinya, dian aranya adalah: Gunung Sumbing, Gunung Gajah Mungkur,
Gunung Kromasan. Gunung Tumpak, Gunung
Gedek
Demikian pula dengan sungai atau kali yang terdapat di area atau wilayah sekitar Gunung kelud ternyata ada beberapa buah, diantaranya: Kali Lekso, Kali itjer, Kali Jenang, Kali Pucung, Kali Soso, Kali Kebo, Kali Semut, Kali Pang
Demikian pula dengan sungai atau kali yang terdapat di area atau wilayah sekitar Gunung kelud ternyata ada beberapa buah, diantaranya: Kali Lekso, Kali itjer, Kali Jenang, Kali Pucung, Kali Soso, Kali Kebo, Kali Semut, Kali Pang
Agrowisata Perkebunan Teh
Di desa ini, juga di lengkapi dengan pemandangan hamparan perkebunan teh
yang menghijau di areal PTPN XII sector Kebun Bantaran. Perkebunan ini berdiri
semenjak zaman Kolonial Belanda. Sebagai bagian dari bentang alam yang tak
dapat terpiahkan, maka kami akan mencoba membangun sebuah kawasan Agrowisata
Wisata Petualangan (Adventure)
Dengan mengandalkan gunung Kelud yang sangat eksotis dan menantang untuk di
jelajahi, maka peluang wisata petualangan juga merupakan salah satu program
yang menjadi andalan Desa wisata Tulungrejo. Dengan jarak tempuh hanya 6 jam
jalan kaki dari lereng gunung, maka para petualang bisa dengan mudah menjejaki
puncaknya dan menikmati pemandangan maha dasyat ciptaan Sang kuasa.
Area Perkemahan (Camping Ground)
Dengan kerjasama berbagai fihak baik itu Perum PERHUTANI dengan LMDH
setempat maka akan di siapkanya sebuah areal yang akan di peruntukan untuk
perkemahan dan pendidikan yang menggunakan media alam terbuka. Di camping
ground ini akan di lengkapi fasilitas yang layak untuk menunjang kegiatan yang
kan di lakukan.
Wisata
Budaya dan Situs Budaya yang terdapat di wilayah Desa Tulungrejo
Candi Rambut Monte
Wisata Rambut Monte terletak di desa Krisik, kecamatan Gandusari, kurang
lebih 30 km dari kota Blitar. Dari kota Wlingi ke arah utara menuju krisik
melewati perkebunan teh Banaran dengan jalan mulus yang berkelok-kelok
disamping kanan dan kiri terhampar kebun teh dan cengkeh.
Candi ini merupakan tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu pada jaman
Kerajaan Majapahit.Tidak ada literatur lengkap yang mengulas tentang sejarah
candi ini.
Masih dalam areal ini tepatnya di bagian bawah candi terdapat sumber air
yang sangat besar dan air nya jernih, sehingga membentuk sebuah telaga.Telaga
ini dihuni oleh ratusan ikan langka serta dikeramatkan oleh penduduk setempat.
Keberadaan Pura
Arga Sunya yang merupakan pura terbesar di blitat dan terletak di kawasan
perbukitan yang indah, banyak di kunjungi oleh umat hindu dari luar desa
kriisik termasuk dari Bali. Pura yang dibangun dengan swadaya masyarakat dan
diresmikan oleh Drs. H. Imam Muhadi . MBA.MM selaku bupati kota Blitar pada 11
Oktober 2003. Pura Agung Argasunya merupakan tempat peribadatan bagi 350 kepala
keluarga umat hindu di desa tersebut. Penganut hindu di sekitar pura berjumlah
1000 jiwa.
Dalam keberlangsungan kehidupanya, kebudayaan bagi masyarakat Tulung rejo
adalah denyut nadi kehidupan.Selain sebagai rutinitas, budaya disini sebagai
sautu sajian wisata.Pada saat tamu dating, maka sajian kebudayaan pasti di
selenggarakan. Dengan bekerja sama dengan GUBUK LIMAS ( PAGUYUBAN KEBUDAYAAN
DAN LUMBUNG INFORMASI MASYARAKAT )
Kesenian
Jaranan Tulung Rejo
Jaranan adalah salah satu dari ribuan
kesenian yang di miliki Indonesia. Kesenian jaranan mengandung unsur mistis yang
sangat kuat, tak jarang para pemainnya kesurupan dan melakukan hal yang di luar
kewajaran. Lenggak-lenggok penari juga membuat terpana para penonton,
kekompakan dalam gerakan dengan di iringi musik gamelan khas jawa seakan
membuat penonton enggan beranjak dari tempat duduk nya.
Kegiatan Perekonomian Masyarakat Desa tulungrejo sebagai daya tarik Wisata
1.Peternakan Sapi Perah
1.Peternakan Sapi Perah
2.Pengembangan Pertanian Holtikultura
Sebagai desa yang sebagian wilayahnya adalah kawasan hutan, maka untuk
menunjang perekonomian juga di sandarkan pada sector kehutanan. Diantaranya
adalah menyadap getah pinus sebagai bahan baku utama karet atau cat. Dengan
system bagi hasil dengan perhutani maka masyarakat desa akan mempunyai tambahan
pendapatan.
Dalam perkembangan pertanian belakangan ini, penggunaan pupuk kimia secara
berlebihan justru membuat petani kian merugi, karena struktur tanah menjadi
kurang subur dan hasil pertanian tidak sehat untuk di konsumsi.Maka dari itu,
petanian di Desa Wisata Tulungrejo mulai mencoba pertanian dengan system
organic. Menggunakan pupun yang di olah sendiri dengan bahan baku kotoran
ternak yang tidak mengandung bahan kimia sama sekali.
Pemenfaatan kayu produktif bisa menjadikan mata pencaharian di desa ini,
betapa tidak, hasil hutan yang melimpah bisa di manfaatkan untuk mebeler yang
berkualitas tinggi